laporan kartografi 2, skala


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Seorang pengguna peta terkadang akan merasa bahwa peta yang digunakan ukurannya terlalu kecil atau terlalu besar, merasa peta tersebut kurang ringkas jika dibawa sehingga memperbesar atau memperkecil peta yang dimiliki agar menjadi mudah bawa.
Dalam banyak referensi pemetaan, skala (scale) sering didefinisikan sebagai  perbandingan antara peta (model) dengan dunia nyata yang direpresentasikannya. Skala bisanya berupa perbandingan 1D (jarak) peta dan lapangan. Saya pikir semua orang mafhum arti dari skala. Tetapi, saat diminta menggunakan istilah skala besar dan skala kecil akan banyak yang kebingungan skala yang mana yang lebih besar dan yang mana yang lebih kecil.
Dalam ilmu geomatika, luas dapat diperoleh dengan tiga cara. Yang pertama adalah cara numeris, yaitu menghitung luas dengan menggunakan koordinat titik batas yang saling menutup. Yang kedua adalah cara grafis, yaitu dengan menggunakan pendekatan-pendekatan bidang segitiga. Yang terakhir adalah dengan cara mekanis, yaitu menghitung luas wilayah dengan menggunakan alat planimeter. Pada laporan ini akan membahas tentang cara menghitung luas wilayah dengan cara mekanis.

B.     TUJUAN PRAKTIKUM
1.      Dapat mengetahui tekhnik pembuatan peta.
2.       Dapat memberikan informasi dengan kenampakan yang ada dipermukaan bumi melalui peta.
3.       Melatih ketrampilan mahasiswa dalam menggambar berbagai kenampakan atau fenomena atau simbol (dapat berupa simbol titik, simbol garis dan simbol area)yang terdapat pada suatu daerah.
4.      Untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan peta dalam skala besar dan skala kecil.

C.     MANFAAT DARI PRAKTIKUM
1.      Dapat meningkatkan pengetahuan dalam hal kartografi dan tugas seorang kartografer.
2.      Mengetahui cara – cara dalam membuat skala besar dan skala kecil.
3.      Agar mahasiswa dapat memahami jarak sebenarnya dan jarak pada peta dengan mengunakan skala.
4.      Mahasiswa dapat lebih terampil dalam merancang dan mendesign skala peta di atas kertas.

D.    Waktu dan Tempat Praktikum
Hari                 :  Jum’at, 06 September 2013
Pukul               : 16:00 WIB
Tempat            : Gedung FIS, I1.103


BAB II
TEORI

A.    Landasan Teori
Peta merupakan alat bantu dalam menyampaikan suatu informasi keruangan. Berdasarkan fungsi tersebut maka sebuah peta hendaknya dilengkapi dengan berbagai macam komponen/unsur kelengkapan yan bertujuan untuk mempermudah pengguna dalam membaca/menggunakan peta. Beberapa komponen kelengkapan peta yang secara umum banyak ditemukan pada peta khususnya skala. Berdasarkan tipenya skala peta dibedakan menjadi 3, yaitu:
1.      Skala angka/numerik/pecahan
Skala angka adalah skala yang menunjukkan perbandingan antara jarak di peta dan jarak sebenarnya dengan angka.
Contoh: Skala angka 1 : 50.000, artinya jarak satu satuan yang tergambar pada peta sama dengan 50.000 satuan di permukaan bumi.
                        Berarti 1 cm di peta mewakili 50.000 cm jarak di lapangan.
Jika ada 2 buah kata, yaitu kata A dan B pada sebuah peta yang berskala 1 : 50.000 adalah 20 cm maka jarak sesungguhnya antara kota A dan B adalah :
                        = 20 cm x 50.000
                        = 1.000.000 cm = 10 km 

2.      Skala garis/grafis
Skala Grafik ditunjukkan oleh garis lurus yang dibagi dalam beberapa ruas, dan setiap ruas menunjukkan satuan panjang yang sama.
Contoh: Skala dibawah ini menunjukkan, bahwa satu bagian garis mewakili 5 km, jadi 1 cm pada peta sama dengan 5 km di lapangan.
3.      Skala inchi/verbal (Indonesia tidak menggunakan skala inchi)
Skala Verbal adalah skala yang dinyatakan dengan  kalimat atau secara verbal. Skala ini sering terdapat pada peta-peta yang tidak menggunakan satuan pengukuran matrik, seperti peta-peta di Inggris.
Contoh: 1 inchi to 1 mile, artinya 1 inchi pada peta menyatakan jarak 1 mil dilapangan.
Apabila 1 mil = 63.360 inchi, maka skala tersebut bila dinyatakan dalam skala angka menjadi 1 : 63.360

B.     Alat dan Bahan
1.      Kertas Gambar milimeter A3 
2.      Pensil dan drawing pen
3.      Penggaris 
4.      Penghapus
C.    Cara Kerja
1.      Siapkan alat-alat yang akan digunakan (alat gambar dan tulis)
2.      Cari di internet letak geografis kota yg digunakan
3.      Tentukan skala yang akan digunakan untuk membuat peta
4.      Cari titik koordinat kota-kota tersebut berdasarkan garis lintang dan bujur
5.      Beri garis hubung antara dua kota tersebut
·         Aceh – Makasar
·         Palembang – Manado
·         DKI Jakarta – Denpasar
·         Jogjakarta – Ambon
·         Surabaya – Jayapura
6.      periksa lagi dengan teliti posisi titik koordinat tersebut untuk menghindari kesalahan.

D.    Kemudahan
Mencari titik koordinat berdasarkan garis lintang dan bujur

E.     Kesulitan
Mencari skala peta, karena membutuhkan ketelitian tinggi


BAB III
KESIMPULAN dan SARAN

A.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukkan, dapat disimpulkan bahwa:
1.      Memperbesar dan memperkecil peta merupakan suatu proses dalam mengubah ukuran suatu peta baik dari ukuran besar diubah menjadi kecil atau sebaliknya, dari kondisi aslinya dengan perbandingan tertentu.
2.      Dalam memperbesar atau memperkecil peta dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya cara yang sederhana dalam proses tersebut yakni dengan  menggunakan metode grid atau kotak-kotak.


B.     Saran
Dalam melakukan praktikum diharapkan kepada praktikan agar mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan agar nantinya kita tidak kebingungan dalam melakukan praktikum. Selain itu pula, kita akan memperoleh data yang lebih aktual seperti apa yang kita harapkan bersama.


Daftar Pustaka

Abdi, A. Wahab.2010. Pengantar Kartografi. Banda Aceh. FKIP Unsyiah
Irwanto.2010.Panduan Pratikum Kartografi.Banda Aceh.FKIP UNSYIAH
Ø  http://id.wikipedia.org/wiki/Peta  (diakses 09 september 2013 pukul 19:13)

Komentar

Postingan Populer