Laporan Kartografi Dasar


LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
KARTOGRAFI DASAR




Oleh
HENDRIK FERDI SETIAWAN
130722616079


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
PRODI GEOGRAFI
SEPTEMBER 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa senantiasa saya ucapkan atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang telah dilimpahkan kepada kita semua, sehingga Laporan Praktikum Kartografi Dasar ini dapat terselesaikan dengan baik.
Atas tersusunnya makalah ini, tidak lupa saya sampaikan ucapan terima kasih kepada :
1.      bapak A.K.A Agustinus, selaku dosen pembimbing saya dalam meyelesaikan laporan ini.
2.      .Kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan atas terselesainya Laporan ini.

Laporan  ini di susun sesederhana dan semudah mungkin agar mudah di mengerti dan dipahami oleh pembaca. Penulis juga menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, Laporan ini tidak akan terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Akhirnya kepada segenap pembaca, penulis mohon maaf yang sedalam-dalamnya jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan Laporan ini. Mudah-mudahan Laporan ini dapat memberikan manfat bagi kita semua, khususnya mahasiswa program studi Geografi. Kritik dan Saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan dari pembaca guna penyempurnaan Laporan berikutnya.





Malang, September 2013,

Penulis











DAFTAR ISI

Halaman Sampul............................................................................................i
Kata Pengantar...............................................................................................ii
Daftar Isi........................................................................................................iii
BAB I
Pendahuluan.....................................................................................................1
A.    Latar Belakang.................................................................................................1
B.     Tujuan dan Manfaat Penelitian...........................................................................1
Bab II
Landasan Teori..................................................................................................2
A.    Teori Dasar
1.      Pengertian peta................................................................................2
2.      Fungsi dan manfaat peta...................................................................3
3.      Konsep pemetaan............................................................................3
4.      Klasifikasi peta.................................................................................3
5.      Simbol peta......................................................................................4
6.      Skala peta........................................................................................5
B.     Waktu dan Tanggal Praktikum...........................................................................6
C.     Alat dan Bahan.................................................................................................6
D.    Cara Kerja........................................................................................................6
E.     Hasil Praktikum..................................................................................................6
BAB III
Kesimpulan........................................................................................................7
Daftar pustaka....................................................................................................7




 
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kartografi membahas mengenai hakekat pemetaan, definisi kartografi dan peta sebagai media komunikasi, klasifikasi peta, konsep dan metode kartografi, skala peta, sistem proyeksi peta, generalisasi, simbolosasi, komposisi peta, penempatan dan penulisan nama-nama geografi, dasar-dasar konstruksi peta, dan dasar-dasar pembacaan peta.
Topografi dan Toponimi menjelaskan mengenai pengertian peta topografi, pengertian peta turunan, pengertian peta tematik, spesifikasi peta topografi, teknik pembuatan peta topografi,penyajian garis miring/penggambaran relief pada peta topografi, revisi peta topografi, pokok-pokok permasalahan tentang nama-nama geografi untuk keperluan peta yang meliputi : batasan,pengertian, koleksi data di lapangan, nama-nama geografi secara nasional, standarisasi, sistem penulisan exonymims, gazzetters, dan beberapa contoh pemecahan masalah-masalah tentang nama-nama geografis

B.     Tujuan dan Manfaat Penelitian
            1. Tujuan Penelitian:
·         mengenalkan kepada mahasiswa untuk mengetahui prosedur penbuatan peta dari foto udara
·         untuk melatih ketrampilan mahasiswa dalam  merancang dan mendesain nama-nama geografi dan tata  letak peta / informasi tepi (marginal information) dalam komposisi yang benar.
2.  Manfaat Penelitian:
·         Mengetahui cara membuat peta dari hasil foto udara
·         Mengetahui teknik-teknik dalam membuat peta dengan menggunakan foto udara
·         Mengetahui peralatan yang diperlukan dalam membuat dengan menggunakan foto udara

BAB II
LANDASAN TEORI
A.    Teori Dasar
Kartografi adalah seni, ilmu pengatahuan dan teknologi tentang pembuatan peta-peta sekaligus mencakup studinya sebagai dokumen-dokumen ilmiah dan hasil karya seni (ICA,1973). Sedangkan peta adalah gambaran/ representasi unsur atau kenampakan kenampakan abstrak, atau yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa dan umum nya digambarkan (ICA, 1973). 
Dalam definisi lain disebutkan bahwa peta adalah gambaran permukaan bumi yang dituangkan dalam bidang datar dengan skala tertentu melalui sistem proyeksi. Sistem proyeksi ini adalah suatu sistem yang menghubungkan titik-titik dipermukaan kesalahan dalam pembuatan peta. Pada umumnya peta adalah sarana  memperoleh gambaran ilmiah dipermukaan bumi dengan cara menggambarkan berbagai tanda dan keterangan-keterangan,sehingga mudah dibaca dan dimengerti.
1.      Pengertian Peta
Tujuan Kartografi ialah mengumpulkan dan menganalisis data serta pengukuran-pengukuran dari variasi pola permukaan bumi dan menyajikannya secara grafis dengan skala diperkecil sehingga elemen dari pola tadi dapat ditampilkan dengan jelas terlihat.
Peta adalah gambaran konvensional pola-pola permukaan bumi  yang dilihat dari atas dan padanya ditambahkan tulisan-tulisan untuk identifikasi (Raisz, 1970).
Peta adalah: (a) alat ilmiah yang tepat digunakan untuk berbagai penelitian dan beberapa aplikasi teknik, (b) suatu bentuk komunikasi grafis (Robinson dan Sale., 1965).
Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh wilayah permukaan bumi dengan berbagai kenampakannya pada suatu bidang datar dengan menggunakan skala tertentu (Gunawan, T., dkk., 2004).
Peta (map) berasal dari bahasa Yunani “mappa”, artinya taplak atau kain penutup meja. Pada awalnya peta hanya menggambarkan kenampakan nyata yang ada di permukaan bumi. Sejalan dengan perkembangan dunia ilmu pengetahuan, saat ini peta digunakan pula untuk menggambarkan hal-hal yang bersifat abstrak dan benda angkasa.
Peta adalah gambaran objek yang diseleksi dan diperkecil, harus digambarkan pada bidang datar (kertas) dengan proyeksi tertentu. Objek tersebut dapat berupa kenampakan atau data tentang permukaan bumi atau benda angkasa.
Dalam penggambaran, unsur-unsur digambarkan dalam bentuk simbul-simbul. Ukuran objek diperkecil dengan menggunakan skala.


2.      Fungsi dan Manfaat Peta
Peta berfungsi  memberikan informasi kepada pembacanya mengenai:
a.    Letak relatif suatu daerah terhadap daerah lainnya di permukaan bumi.   Letak dapat  dibedakan seperti: letak astronomis, letak geografis, dan  letak administrasi.
b.    Ukuran wilayah, misalnya: jarak (panjang), lebar dan luas wilayah, isi atau volume waduk, volume tanah yang harus digali, dan arah atau sudut.
c.    Kondisi fisik dan non-fisik  suatu daerah, misalnya jumlah penduduk, kepadatan    bangunan, dan sebagainya.
d.    Sebagai alat bantu penelitian lapangan, operasi militer, jelajah alam, dan sebagainya

3.      Konsep Pemetaan
Untuk dapat melakukan penggambaran peta yang benar, harus diketahui terlebih dahulu konsep pemetaan.
Konsep pemetaan ialah bagaimana dapat menggambarkan sebagian atau seluruh permukaan bumi yang bentuknya melengkung itu ke bidang datar yang disebut peta dengan  mendekati kebenaran  yaitu dengan distrosi  sekecil-kecilnya.
Untuk penggambaran tersebut pasti dijumpai kesulitan, karena bidang asli yang akan digambar (bola/globe) berbeda dengan bidang yang digunakan untuk menggambar (kertas/peta). Bola bumi/globe merupakan bangun tiga dimensi, sedangkan kertas/peta merupakan bangun dua dimensi. Ini dapat dibayangkan apabila seseorang ingin mendatarkan kulit jeruk yang melengkung. Tanpa adanya kerutan dan sobekan pada kulit jeruk itu, tidak akan mungkin diperoleh kulit jeruk yang datar. Kerutan dan sobekan itulah yang menyebabkan terjadinya distorsi. Distorsi yang timbul dalam proyeksi peta mungkin berupa distorsi jarak,  sudut,  yang dapat mengakibatkan terjadinya distorsi luas, dan bentuk.

4.      Klasifikasi Peta
Berdasarkan jenis informasi yang dikandung, peta dapat dibedakan menjadi:
4.1. Peta  Umum
a.       Peta Topografi dan atau Peta Rupabumi
Peta topografi adalah peta yang isinya mengutamakan gambaran kebenaran dari keadaan permukaan bumi. Kebenaran penggambarannya meliputi jenis objek, lokasi, jarak, luas dan arah, demikian pula dengan peta rupabumi. Kedua peta ini berisi bermacam-macam data yang digambarkan dalam satu lembar tertentu. Data-data yang terdapat dalam peta topografi/rupabumi antara lain:
1. grid (lintang dan bujur)
2. pola aliran sungai (bila ada sungai)
3. relief
4. nama-nama geografi
5. batas wilayah administrasi (propinsi, kabupaten atau kota, dan kecamatan)
6. bentuk perhubungan (jalan raya dan rel kereta api)
7. permukiman
8. data lain, misalnya hutan, rawa, sawah, dan tanah kosong (bila ada)
Contoh: Tata letak/lay-out  peta rupabumi
b.      Peta korografi, menggambarkan daerah luas, negara, atau benua pada skala kecil (Atlas termasuk peta jenis ini).
c.       Peta-peta dunia
       4.2. Peta Tematik (peta khusus)
Peta tematik adalah peta yang isinya mengutamakan penggambaran objek tertentu. Sebagai contoh adalah peta tanah, peta geologi, peta penggunaan lahan, peta kepadatan penduduk, peta curah hujan dan lain-lain.
Kenampakan objek lain pada peta tematik hanya berfungsi  menambah informasi, sehingga memudahkan si pengguna dalam membaca peta tersebut. Saat ini peta-peta tematik banyak dikembangkan dan dimanfaatkan untuk kepentingan praktis diberbagai bidang pembangunan.Salah satu jenis peta tematik ialah peta teknis, yaitu peta yang bersifat teknis dan digunakan sebagai pedoman untuk pelaksanaan proyek pembangunan. Peta ini merupakan peta yang berskala besar, lebih besar dibanding jenis peta lain. Sebagai contoh adalah peta kontur, peta rencana  jalan, peta pembangunan perumahan,  dan lain-lain.
Contoh: analisis kemiringan lereng/gradien dari peta kontur
5.      Simbol Peta
Fungsi simbul pada peta adalah untuk mengganti atau mewakili objek yang digambarkan pada peta.  Dalam penggambaran peta, penempatan simbol ini diusahakan benar lokasinya. Simbol peta yang baik adalah yang mudah dikenal dan mudah digambar.
Simbol peta dapat diklasifikasikan menurut bentuk dan sifatnya. Simbol menurut bentuknya terdiri dari simbol: titik, garis dan luasan/area. Sedangkan menurut sifatnya, ada simbol kualitatif, dan ada yang kuantitatif.  Pemilihan bentuk dan sifat simbol yang dipilih tergantung pada jenis data yang akan digambarkan pada peta. Data statistik umumnya digambar dengan simbol kuantitatif (seperti pada peta-peta statistik).
Bagaimana objek permukaan bumi digambarkan pada peta ?
1. Objek digambarkan dengan simbol tertentu
2. Bentuk permukaan bumi digambarkan dengan proyeksi peta
3.  Detil informasi objek ditentukan oleh skala
4.  Jenis informasi digambarkan berdasarkan tema
Dalam peta rupabumi, objek permukaan bumi dikelompokkan atas :
Detil 1:  Bangunan dan unsur buatan manusia
Detil 2:  Infrastruktur Transportasi atau Perhubungan
Detil 3: Topografi dan Relief
Detil 4: Batas Administrasi baik alam maupun buatan
Detil 5: Vegetasi (Penggunaan Lahan)
Detil 6: Hidrografi atau unsur perairan
Detil 7: Toponimi atau nama geografi
6.      Skala Peta
Skala Peta adalah perbandingan antara jarak  di lapangan dengan jarak di peta.
Sebagai  contoh :
Jarak sebenarnya antara Jakarta – Bogor adalah 50 km.
Pada peta skala 1 : 100.000, maka jarak antara kedua kota tersebut adalah :
1 cm di peta = 100.000 cm atau 1 km di lapangan, Maka 50 km di lapangan = 50 cm di peta.
Berdasarkan skalanya peta dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu:
1.  Peta kadaster (peta teknis) yaitu peta yang berskala > 1 : 5. 000
2.  Peta skala besar, yaitu peta yang berskala 1 : 5. 000  – 1 : 250. 000
3.  Peta skala sedang, yaitu peta yang berskala 1 : 250. 000  – 1 : 500. 000
4.  Peta skala kecil, yaitu peta yang berskala 1 : 500. 000  – 1 : 1. 000. 000
5.  Peta geografis, yaitu peta yang berskala  < 1 : 1. 000. 000
Skala merupakan perbandingan  jarak tertentu pada peta dengan jarak itu dilapangan. Umumnya penempatan skala peta diletakan tepat di bawah judul peta dengan ukuran lebih kecil. Skala peta dapat dinyatakan dalam 3 cara, yaitu:
- Skala angka (numerical scale) atau skala pecahan:
Contoh:
….. Skala 1 : 100.000 (artinya setiap 1 cm di peta mewakili 100.000 cm atau 1 km  dilapangan)
- Skala inch – mile
Contoh:
Skala 1 inch : 10 mile (artinya setiap 1 inch di peta  mewakili 10 mile atau 10 x 63.360 inch =  633.660 inch di lapangan).
- Skala grafis (graphic scale), yaitu skala yang digambar dalam bentuk
garis yang dibagi dalam unit-unit yang sama panjang.
 
B.     Waktu Dan Tanggal Praktikum
a. Waktu          :13:10 WIB
b. Hari             :Selasa
c. Tanggal        :27 Agustus 2013
d. Tempat        :Ruang I3.103 FIS

C.    Alat dan bahan
a.       Plastik mika
b.      Spidol 4 warna: merah, hitam, biru dan hijau
c.       Foto udara
d.      Penggaris


D.    Cara Kerja
a.       Siapkan foto udara, plastik mika, penggaris dan spidol 5 warna
b.      Taruh plastik mika diatas foto udara, kemudian buat lah garis tepi.
c.       Gambar dan ikuti pola pada peta sesuai dengan keterangan
d.      Arsiran warna merah untuk pemukiman dan pabrik industri
e.       Arsiran warna hijau untuk kawasan hutan
f.       Arsiran warna biru untuk persawahan
g.      Warna biru untuk perairan
h.      Titik warna hitam untuk delta/ lembah
i.        Garis warna merah untuk jalan
j.        Garis warna hitam untuk bangunan yang terbuat dari baja

E.     Hasil Praktikum
BAB III
KESIMPULAN
            Dari hasil praktikum kartografi dasar ini dapat disimpulkan :
·         kita dapat mengetahui gambar yang ada pada peta sesuai dengan keterangan keterangan warna, seperti warna biru untuk perairan(sungai), warna merah untuk pemukiman dan industri.
·         kita dapat membuat peta dengan baik dan benar sesuai prosedur-prosedur yang ada.
·         Memberi warna pada foto udara membutuhkan ketelitian tinggi karena gambar yang di gunakan kurang jelas.



Daftar Pustaka:
Ø  http://agungrisnawan.blogspot.com/2011/03/kartografi-dasar.html (diakses pada tanggal 31 agustus 2013 jam 16:14 WIB)
Ø  http://contohlaporankartografi.blogspot.com/ (diakses pada tanggal 31 agustus 2013 jam 16:30 WIB)
Ø  http://mariiaulfah12.blogspot.com/p/blog-page_22.html (diakses pada tanggal 31 agustus 2013 jam 16:00 WIB)

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer