makalah perang dunia 2


PERANG DUNIA II (1939-1945)
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Terjadinya Perang Dunia II

Ø  Penyebab Tidak Langsung Perang Dunia II
·         Munculnya Nasionalisme Berlebihan
1.      Nasionalisme yang ikut memicu perang dunia I semakin berkembang setelah perang selesai, bahkan nasionalisme cenderung menjadi chauvinisme, kecenderungan tersebut tampak pada kebanggaan berlebihan terhadap bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain.
2.      Nasionalisme berlebihan muncul di italia, jerman, dan jepang. Di italia berupa klaim atas wilayah yang menang menjadi bagian kekaisaran romawi dijerman berupa pengejaran terhadap bangsa yahudi dalam rangka pemurnian ras arya, di jepang berupa klaim atas asia sebagai kesatuan kawasan dibawah jepang.
·         Fasis Italia
Kepemimpinan fasis di italia dikenalkan oleh Benito Musolini. Musolini bermaksud menjadikan italia sebagai pewaris kejayaan Romawi. Ia sangat berambisi untuk menguasai negara-negara lain yang dulu menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi. Musolini yang digelari     Il Duce (pemimpin) kemudian membuat tanda-tanda kebesaran italia dengan mengambil simbol-simbol atau lambang-lambang dari zaman Kekaisaran Romawi. Kendati dalam perang dunia I termasuk salah satu negara pemenang perang tetapi hasil rampasan perang yang diterima italia sangat sedikit. Seusai perang negara ini justru mendapat kerugian besar dengan hancurnya sistem ekonomi. Akibatnya kemiskinan, pengangguran, kejahatan, dan kerusuhan merejalela di mana mana. Dengan jalan ultranasionalisme, Musolini percaya negaranya dapat bkembali kepada kemakmuran ekonomi. Sebagian besar rakyat italia ternyata nendukung cita-cita dan gagasan Musolini tersebut. Upaya-upaya Musolini untuk mencapai kebesaran dan kejayaan italia adalah sebagai berikut:
1.      Memaksa raja italia Victor Imanuel III untuk menyerahkan kekuasaan kepadanya.
2.      Menyatukan bangsa italia yang belum merdeka sesuai dengan semangat.
3.      Memperkuat angkatan perang melalui jalinan kerja sama militer dengan pihak jerman.
4.      Membantu jendral Franco dalam perang saudara di spanyol untuk melicinkan jalan menguasai seluruh laut tengah sebagai man nostrum (laut kita) italia.
5.      Menduduki ethiopia dan albania.
·         Fasis Jerman
Pemimpin fasisme jerman ialah Adolf Hitler. Ia mendirikan partai National Sozialistische Deutsche Arbeiter Partei  (NSDAP) yang lebih dikenal dengan nama Nazi pada tahun 1921. Ia membentuk tentara pribadi yang dinamakan Schutz S  ffeln (S.S) ataun pasukan penjaga. Dalam bukunya yang diberi judul Mein kampf (Perjuangan Saya), Hitler mengumandangkan keagungan bangsa jerman sebagai ras yang unggul. Menurut Hitler, ras Arya telah diciptakan untuk memimpin dunia.
Oleh karena itu, kejayaan Jerman seperti sebelum pecah Perang Dunia I menjadi impiannya. Adolf Hitler yang disebut rakyatnya sebagai Der Fuchrer (pemimpin) tidak saja ingin mengembalikan kejayaan masa lampau, tetapi juga bermaksud memperbaiki keadaan ekonomi negara yang rusak akibat perang.      Ia berusaha menyusun suatu pemerintahan  yang kuat dengan sistem terpimpin. Upaya yang ditempuh Hitler untuk mewujudkan kejayaan jerman, yaitu sebagai berikut:
1.      Memperkuat dukungan rakyat terhadap Nazi.
2.      Mengobarkan semangat anti Yahudi dengan membunuh atau mengusirnya.
3.      Merobek perjanjian Versailles dengan tidak mau membayar kerugian perang.
4.      Membentuk polisi rahasia Gestapo untuk menindas setiap lawan politik Nazi.
5.      Membangun armada angkatan perang yang kuat.
·         Fasis Jepang
Pada masa kepemimpinan Kaisar Hirohito, jepang mulai tampil sebagai negara industri yang maju. Negara ini menghadapi kendala kurangnya bahan baku dan daerah pemasaran hasil industri. Untuk mengatasinya, Jepang melancarkan politik ekspansi ke negara-negara di kawasan asia-pasifik. Dalam melancarkan politik ekspansinya, Kaisar Hirohito melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut:
1.      Memodernisasi angkatan perang dengan mengagungkan semangat Bushido (jalan ksatria) sebagai semangat berani mati demi negara dan kaisar.
2.      Mempropagandakan ajaran          (dunia sebagai satu keluarga) yang berarti jepang harus memimpin dunia.
3.      Menyingkirkan tokoh-tokoh yang antimiliterisme.
4.      Mempropangandakan jepang sebagai cahaya, pemimpin, pelindung asia yang akan membebaskan bangsa-bangsa dari penjajahan bangsa barat.
5.      Meluaskan wilayah kekuasaan ke negara terdekat, seperti korea, manchuria, dan cina.
·         Timbulnya Pemerintahan Diktator
1.      Krisis berlarut-larut setelah perang dunia I memunculkan anggapan bahwa pemerintahan demokratis tidak bisa dipertahankan, timbul kecenderungan untuk menempatkan pemerintahan dibawah satu penguasa. Keberhasilan pemerintah diktator memulihkan stabilitas ekonomi, membangkitkan dukungan dari rakyat sekaligus mendorong negara lain untuk menerapkan model pemerintahan yang sama.
2.      Pemerintahan diktator antara lain muncul di Italia, Jerman, Spanyol, Uni Soviet, dan Jepang.
·         Munculnya Politik Agresi Militer
1.      Politik agresi militer muncul bersamaan di Italia, Jerman, dan Jepang sekitar tahun 1930an, politik agresi militer itu berdasarkan doktrin tertentu dalam negara, masing-masing doktrin itu menjadi alasan klaim atas suatu wilayah misalnya Jerman merasa berhak atas Rhineland karena wilayah itu dihuni oleh bangsa jerman.
2.      Politik agresi militer di Italia berdasarkan doktrin Italia Irredenta, politik agresi militer Jerman berdasaran doktrin Libensraum, dan politik agresi militer Jepang berdasarkan doktrin Hakko-Ichi-U.
3.      Politik agresi militer erat kaitannya dengan upaya menguasai wilayah yang kaya akan bahan mentah industri termasuk industri mesin perang.
4.      Politik agresi militer terlaksana dalam serangan Italia ke Afrika Utara dan Ethiopia, serangan Jerman ke Rhineland dan Austria, dan serangan Jepang ke Manchuria dan Cina.
Ø  Penyebab Langsung Perang Dunia II
·         Serangan Jerman atas Polandia pada tanggal 1 september 1939, mengawali pertempuran di Front Eropa dan Afrika Utara.
·         Serangan Jepang terhadap pangkalan laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii, pada tanggal 7 Desember, dan mengawali pertempuran di front pasifik.

















B.     Rumusan Masalah
a)      Sebab-sebab terjadinya perang dunia 2
b)       sejarah dan kronologi perang dunia 2
c)       Akibat-akibat perang dunia 2
C.     Tujuan
Tujuan utama dari pembuatan makalah ini adalah agar kita sebagai siswa yang mempelajari Pendidikan Sejarah dapat mengetahui bagaimana proses terjadinya Perang Dunia 2 Serta akibat-akibat yang terjadi dalam Perang Dunia 2. Selain itu tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas akhir yang di berikan oleh guru Pembimbing. Penulis juga berharap melalu pembuatan makalah ini kita sebagai sebagai warga negara Indonesia pada umumnya serta siswa dapat memahami tentang terjadi perang dunia 2.




D.     Ruang Lingkup Pembahasan
Mengingat luasnya permasalah yang akan dibahas, maka penulis membatasi Pembahasn ini pada

a)      Masalah yang akan dibahas dalam pembuatan makalah ini adalah Tentang perang Dunia 2 antara Tahun 1939-1945
b)      Sebab-sebab terjadinya perang dunia 2
c)      Akibat yang ditimbulkan oleh perang dunia 2























BAB II
PEMBAHASAN
A.     Kronologi Perang Dunia II
Sejak tahun 1931 negara-negara di dunia memulai terancam kembali dengan terulangnya perang dunia. Hal ini disebabkan negara-negara fasis mulai melancarkan agresi militer terhadap negara-negara yang diincarnya. Jepang menyerbu Manchuria tahun 1931. Italia menyerbu Abessynia tahun 1935. Selanjutnya, pada tahun 1936 Jerman mengirim pasukanke tepi sungai Rhein yang berarti melanggar perjanjian Versailles. Kemudian Jepang menyerbu Cina Utara tahun 1937. Jerman dengan berani memasuki Austria dan menggabungkan negara itu sejak tahun 1938. Pada tahun yang sama, Jerman menduduki wilayah Sudeten. Setahun kemudian, Italia melakukan invasi ke Albania, dan Jerman menyerbu Cekoslovakia, Memel, dan Polandia. Peristiwa penyerbuan Jerman ke Polandia merupakan awal pecahnya Perang Dunia II.
Sebelum pecahnya perang dunia II, Jerman, Italia, dan Jepang berhasil membuat pakta anti komintem pada November 1938, negara fasis Jerman dan Italia melakukan konferensi dengan negara-negara liberalis seperti Inggris dan Perancis di Munich Jerman, negara-negara peserta konferensi Munich kemudian menyepakati perlunya menciptakan perdamaian di Eropa dan mencegah meluasnya paham komunis di Eropa, dalam konferensi tersebut Jerman menuntut wilayah Sudeten di Cekoslovakia yang mayoritas penduduknya berbangsa Jerman, tuntuan Jerman itu disetujui Inggris dan Perancis, dengan syarat Jerman tidak akan melakukan agresi lagi dan mau mengakui integritas negara-negara lain, Jerman menyetujuinya hal ini berarti perdamaian di Eropa akan segera terwujud, pada perkembangan selanjutnya ternyata Jerman melanggar hasil kesepakatan yang dibuat dalam konferensi Munich, Jerman menyerang Cekoslovakia dan Memel di Baltik pada Maret 1939. Tindakan jerman itu membuat Inggris dan Perancis merasa tertipu, bahkan Jerman menuntut kota mengadakan perjanjian rahasia dengan Uni Soviet pada 23 Agustus 1939, perjanjian rahasia Jerman Uni Soviet pakta non agresi berisi hal-hal sebagai berikut:
a)      Jerman akan akan memperoleh Polandia barat dan Lithuania sedangkan Uni Soviet akan memperoleh Polandia timur, Latvia, Estonia, Finlandia dan Bessarabia.
b)      Jerman dan Uni Soviet tidak akan saling menyerang.

Setelah tercapai kesepakatan rahasia dengan Uni Soviet, Jerman mengeluarkan ultimatum kepada Polandia untuk menyerahkan kota Danzig, Polandia menolaknya dan Jerman segera menyerang Danzig pada 1 September 1939.
Inggris dan Perancis hilang kesabaran atas tindakan Jerman tersebut, dan menyatakan perang sejak 3 september 1939, negara-negara yang dirugikan Blok Axis kemudian menyatakan dukungannya kepada Blok Sekutu, dengan demikian pecahlah Perang Dunia II diantara 2 blok yang saling bertentangan:
a)      Blok Axis yang beranggotakan Jerman, Italia, dan Jepang.
b)      Blok Sekutu yang beranggotakan Inggris, Perancis, Amerika Serikat, Uni Soviet, RRC, Australia, dan lain-lain.


















B.     Sejarah Perang Dunia II
http://1.bp.blogspot.com/-1O_VmrEHWm4/TifKI1twTAI/AAAAAAAAAIA/zqW0gTWeTNI/s1600/world-war-ii-q5.jpg
Setelah jatuhnya koloni Perancis Vichy di Tunisia pada 13 Mei 1943, Sekutu mulai berlakuagresif. Antara tahun 1940 - 1945, pabrik-pabrik persenjataan Amerika Serikat telah memproduksi lebih dari 300 ribu pesawat tempur. Banyak di antaranya adalah pengebom berat, seperti B-17 dan B-29.
Uni Soviet membuka perbatasan baratnya, memasuki wilayah yang semula dikuasai Jerman setelah memenangkan pertempuran atas Stalingrad. Inggris yang paling antusias. Setelah bergabungnya Amerika Serikat dan Uni Soviet pada kubu Sekutu, semua keluarga di London berkumpul bersama di ruang makan setiap pukul tujuh malam. Mereka berdoa dan ayah mereka selalu berkata, "Amerika ada di pihak kita. Rusia ada pihak kita. Inggris tidak sendiri lagi."


Pesawat B-17. Rekonstruksinya sekarang ada di Musium Stockholm, Swedia

Yang seharusnya ketakutan saat itu adalah Poros, terutama Italia yang paling lemah. Setelah berhasil merebut negara-negara di Afrika Utara, dimulai dari Mesir, kemudian, Sahara Barat, Maroko, Libya, Aljazair, dan terakhir Tunisia, para jenderal dari kubu Sekutu, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Australia, Selandia Baru, Perancis merdeka, dan Kanada, berkumpul di Kairo, Mesir, untuk membahas serangan guna menghentikan langkah Poros.
Banyak dari mereka berpendapat, untuk menyelesaikan perang, mereka harus menyeret salah satu sekutu Jerman dan kemudian mengeluarkannya dari medan pertempuran. Jerman masih sangat kuat. Kekalahan di Stalingrad mungkin memeras habis kekuatannya, tetapi Jerman masih tangguh untuk memukul mundur Sekutu Barat, jika mereka suatu saat menyerang.
Jepang mengadakan perlawanan yang hebat di lautan. Kapal perang Jepang hampir menguasai seluruh lautan Pasifik. Jadi sasarannya? Tentu saja. Italia menjadi sasaran empuk untuk digilas oleh Sekutu.
Kegagalan di Afrika Utara sama saja dengan membuka aib dan kelemahan negeri sendiri. Mussolini sangat lalai, dan sekarang Semenanjung Italia harus bersiap-siap dalam menghadapi mimpi terburuk di sepanjang sejarah mereka.

Marshal Georgy Konstantinovich Zhukov, otak di balik kegemilangan Uni Soviet
Sekutu masih memperdebatkan mana yang benar dan mana yang salah, sementara Uni Soviet sudah mulai mengadakan perlawanan. Jenderal Georgy Zhukov, pahlawan Soviet yang berhasil mendorong keluar Jerman dari Rusia, merencanakan taktik blitzkrieg versi Soviet yang diperkirakan akan mampu merebut Polandia bagian barat yang dikuasai oleh Jerman dalam waktu kurang dari seminggu.
Stalin mulai memobilisasi kekuatannya, membuat gentar Jerman yang masih menduduki Ukraina. Di Kairo, hanya tinggal satu masalah yang harus diselesaikan. Masalah itu adalah rute yang akan mereka ambil untuk menginvasi Italia. Apakah mereka harus melewati Sardinia? Ataukah Sisilia?
Perdebatan ini berakhir dengan satu keputusan, yakni mereka akan memulai serangan di Sardinia, tetapi itu hanya sebagai pancingan agar mereka bisa mencapai daratan Italia melalui Sisilia dengan mudah.


Kapal Perang Italia meledak dalam pertempuran di perairan Sisilia

Sekutu menyerbu Sardinia pada 7 Juli 1943, dan mendapat perlawanan kuat dari Jerman dan Italia. Ini memang direncanakan oleh Sekutu. Dua hari setelahnya, mereka mendaratkan pasukan di Sisilia, mengejutkan Jerman dan Italia, sebagaimana Perancis dan Inggris dikejutkan saat mereka menyerang melalui Ardennes.
Tentara Jerman, dengan cepat, melakukan perlawanan di Sisilia dengan dibantu oleh sisa-sisa tentara Italia yang masih bertahan. Sekutu terlalu kuat. Poros semakin terdesak lebih jauh ke dalam Sisilia, sementara tak ada bantuan apapun dari Tokyo. Perlawanan ini cukup memakan waktu yang lama, tetapi hasilnya sama saja. Sisilia akhirnya berhasil ditindih oleh kekuasaan Sekutu pada 17 Agustus 1943.


Tentara Kanada memasuki Modica, Sisilia

Tertindihnya Sisilia membuat Sekutu, terutama Italia, panik. Rakyat mulai mendesak turun Mussolini, karena dianggap ingkar pada janjinya. Sebelum memulai perang, Mussolini telah berkata, bahwa tujuan perang adalah untuk merebut daerah-daerah yang berbahasa Italia dan mendirikan Kekaisaran Roma Baru.
Tapi kenyataannya lain, Sisilia justru direbut dan ini membuat Mussolini terdesak. Setelah dengan sukses mendapatkan Sisilia, Sekutu mulai terkonsentrasi pada daratan Semenanjung Italia.
Di Eropa Timur, Uni Soviet berhasil merebut kembali Ukraina, serta menginvasi Bulgaria dan Semenanjung Balkan lainnya. Bekerja sama dengan Yugoslavia, Uni Soviet memberikan bantuan persenjataan dan logistik, sementara Yugoslavia berjuang melawan kolonial Italia dan Jerman.

Partisan Yugoslavia dalam perang kemerdekaan Yugoslavia

Kepanikan Italia terbukti pada 3 September 1943, ketika Sekutu mendaratkan pasukan di Semenanjung Italia, tepatnya di Salerno. Dipimpin oleh Jenderal Harold Alexander, operasi ini dinamai Operation Avalanche, sementara dua operasi lainnya berkedudukan di Calabria (Operation Baytown) dan Taranto (Operation Slapstick).

Field Marshal Harold Rupert Leofric George Alexander

Italia dan Jerman segera ambil tindakan. Setelah Afrika Utara dan Stalingrad gagal, Hitler tak akan membiarkan sekutunya dikalahkan begitu saja. Bala bantuan berjumlah besar didatangkan dari Jerman. Secara keseluruhan, Italia tak dapat berbuat banyak. Mereka hanya bergantung pada kekuatan sekutu-sekutunya.


Tentara Jerman mati-matian mempertahankan daratan sekutunya, Italia

Inggris, tidak seperti Albania di pandangan Italia yang bisa ditaklukkan dalam kurun waktu lima hari. Juga bukan Luksemburg di hadapan Jerman, yang bisa dilindas dan sekarat dalam waktu kurang dari 24 jam.
Inggris kuat, dibantu oleh Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru, dan Perancis merdeka. Serangan ini menggentarkan Poros, dan Tokyo hanya bisa berharap-harap cemas, sementara dia hanya bisa berdoa dan tetap fokus pada Amerika Serikat, musuh utamanya.
Dalam waktu singkat, kota-kota besar seperti Bari, Napoli, Reggio, dan Foggia sudah jatuh ke tangan Sekutu. Mussolini semakin terjepit. Tentaranya mulai berbalik menyerangnya, sementara Jerman-lah yang mati-matian mempertahankan Italia.


Raja Victor Emmanuel III

Namun, hasilnya sama saja. Jerman dan Jepang harus kehilangan adik mereka yang paling lemah pada 16 September 1943. Italia runtuh ketika Sekutu berhasil memasuki ibukota Roma, mendesak Mussolini untuk lengser dari kekuasaannya dan dibantu tentara Jerman untuk lari ke utara.
Raja Victor Emmanuel III segera memecat Mussolini sebagai kepala pemerintahan dan membiarkan Sekutu mengubah Italia menjadi sebuah negara yang demokratis, yang justru berakhir dengan robohnya kekuasaan raja pada 1946.


Benito Mussolini dan kekasihnya, Clara Patachi, dieksekusi karena kalahnya Italia dalam perang

28 November 1943, "Tiga Besar" atau The Big Three yang terdiri dari Presiden Amerika Serikat Franklin Delano Roosevelt, Presiden Uni Soviet Joseph Stalin, dan Perdana Menteri Winston Churcill berkumpul di Teheran, Iran, untuk membahas langkah berikutnya setelah Italia berhasil dieksekusi.
Perjanjian yang dihasilkan adalah, Uni Soviet bertugas menggusur Jerman dari timur, sementara koalisi Amerika Serikat, Inggris, Perancis merdeka, Australia, Selandia Baru, Kanada, dan negara-negara koloni Inggris lainnya diserahi tugas untuk membobol pertahanan barat.


"Tiga Besar", Joseph Stalin (kiri), Franklin Delano Roosevelt (tengah), Winston Churcill (kanan), berkumpul di Teheran, Iran

Perjanjian ini dilaksanakan dengan antusias oleh Stalin, yang sudah sangat yakin Hitler tidak akan bisa melakukan lagi apa yang telah ia lakukan pada 1941. Dengan cepat Tentara Merah Soviet merontokkan kekuasaan Jerman di timur, sementara koalisi masih mencoba menembus pertahanan di barat.
Tentara Soviet lebih handal dalam pertempuran musim dingin. Mereka bergerak lebih lincah dengan pakaian tebal berlapiskan palto, sementara langkah mereka begitu gesit dengan menggunakan ski saat bertempur.

Pasukan ski Soviet merebut Praha, Cekoslovakia
Tentara Merah Soviet berhasil membatalkan pendudukan 900 hari atas Leningrad, kota terbesar kedua di Uni Soviet dan Rusia pada 27 Januari. Tak hanya itu, Soviet juga berhasil menginvasi Rumania dan negara-negara yang terletak antara negara itu dan Polandia.
Seluruh Polandia sudah berada di bawah genggaman Soviet dengan serangan fajar pimpinan Jenderal georgy Zhukov. Kwajalein di Kepulauan Marshall yang diduduki Jepang diserang Amerika Serikat 4 hari kemudian.
Tentara Soviet menggagalkan usaha Jerman merebut Leningrad
Untuk membantu Uni Soviet yang meluluhlantakkan bagian timur, Inggris dan Amerika Serikat merencanakan suatu serangan pembebasan Eropa yang diduduki Jerman. Italia sudah mati, dan mereka kini akan membebaskan Eropa Barat melalui pesisir Perancis.
Pada 6 Juni 1944, pasukan Inggris dan Amerika Serikat mendarat di Normandia. Ini adalah serangan melalui laut terbesar sepanjang sejarah Perang Dunia I (
PD I) dan Perang Dunia II (PD II), serta kedua terbesar sepanjang sejarah setelah perebutan Constantinophel oleh Kekaisaran Muslim Ottoman Turki.
Pendaratan pasukan Sekutu di Normandia ini diberi nama D-Day. Sebuah armada laut yang terdiri dari 2.727 kapal uap dan kapal dagang, serta 700 kapal perang, dikerahkan untuk pendaratan. Ratusan personil infantri dikirim, disusul oleh pasukan parasut. Hingga pagi berikutnya, pasukan Inggris dan Amerika Serikat sudah mencapai jumlah 18.000 orang di Normandia dengan sandi Pantai Utah.

Suasana Pendaratan Normandia 1944
Perlawanan garis pertahanan Jerman cukup kuat, akan tetapi mereka mampu di dorong mundur. Di Asia-Pasifik, Jepang terdesak ketika Pulau Saipan di kepulauan Mariana, diserang oleh Amerika Serikat, yang kemudian berhasil dikuasai pada 9 Juli 1944.
Pada 25 Juli 1944, pasukan Amerika Serikat melaju dari Normandia dengan cepat. 25 Agustus di tahun yang sama, Amerika Serikat dibantu dengan 6 negara lainnya, berhasil membebaskan Paris. Inggris bergerak ke utara dari Normandia untuk membebaskan Belanda dan Belgia yang sudah remuk redam sebelum bertempur.
Namun, berbeda dengan Uni Soviet, perlawanan Amerika Serikat dan sekutunya masih mampu dilawan oleh Jerman. 16 Desember 1944, Amerika Serikat harus menerima kenyataan, bahwa pasukan Jerman yang masih terlalu kuat untuknya serta para sekutunya berhasil mematahkan garis depan serdadu Amerika di Ardennes, Belgia, menembus ke dalam Belgia yang lalu menyebabkan 'penyumbatan' di garis-garis Sekutu Barat. Pasukan Amerika yang di bawah komando sementara Jenderal Montgomery, harus bertahan mati-matian, hingga pasukan Sekutu lainnya datang membantu.
Ketika pertempuran semakin memanas, sekali lagi, 'Tiga Besar' berkumpul pada 4 Februari untuk membahas langkah yang perlu mereka ambil untuk menaklukkan Jerman sebagaimana Italia yang bisa ditundukkan dengan mudah.


Winston Churcill (kiri), Franklin Roosevelt (tengah), dan Joseph Stalin (kanan) di Yalta, Uni Soviet

Kali ini mereka bertiga bertemu di Yalta, dekat Pantai Crimea, Uni Soviet, untuk membahas bentuk Eropa pascaperang. Stalin bersikeras ingin menundukkan Jerman secara total dan mengambil kendali atas negara-negara 'sahabat' di Eropa Timur. Karena Roosevelt dan Churcill kurang menyukai gagasan ini, Stalin akhirnya berjanji akan membangun demokrasi tertentu di negara-negara yang dia duduki itu.
Kedua pemimpin negara yang begitu amat sangat percaya dengan Stalin itu, akhirnya menyetujui rencana tersebut. Roosevelt tak ingin menentang Stalin, karena dia sendiri ingin membina 'Aliansi Besar' di antara ketiga bangsa terkuat pascperang ini. Churcill tak ingin menentang lebih jauh, karena dia takut Stalin akan mendesak Britania Raya untuk menanggalkan pemerintahan mereka yang berbentuk kerajaan, yang secara harfiah sangat tidak demokratis.
Pertemuan di Yalta berakhir pada 11 Februari 1944, diakhiri dengan perjanjian akhir, yakni Uni Soviet diberi kekuasaan atas wilayah timur dan Amerika Serikat, Perancis, dan Inggris menguasai Eropa Barat. Stalin memiliki pasukan angkatan darat terbesar dan terkuat di dunia, yang dia yakini dapat membuat Jerman terseok-seok dan memohon ampunan padanya dengan sia-sia.

Tentara Soviet membebaskan Austria
Amerika Serikat berhasil mendarat di Iwojima, Jepang, dan Stalin tak sudi kalah saing. Dia lalu memerintahkan pasukannya untuk bergerak dan melibatkan diri dalam pertempuran-pertempuran nekad, yang selalu berakhir dengan kemenangan di pihaknya. Soviet lalu semakin mendekati Jerman, memasuki ibukota Wina pada 28 Maret 1944, dan seluruh Austria dapat dibebaskan sehari setelahnya.
Roosevelt meninggal dunia pada 12 April 1945, dan Harry S. Truman menggantikan posisinya sebagai presiden Amerika Serikat yang baru. Pasukan Soviet yang sudah bergerak jauh lebih cepat daripada koalisi Barat, melakukan langkah yang amat mengejutkan. Mereka dengan sukses menguasai seluruh Eropa Timur, menginvasi Hungaria, mendapatkan Cekoslovakia, dan membebaskan Yunani dalam kurun waktu 1944 hingga 1945.

Harry S. Truman, presiden Amerika Serikat
Stalin juga turut membiayai dan mengirim bantuan semasa perang kemerdekaan Yugoslavia, yang berakhir pada 1944 dengan terusirnya pasukan Jerman dan Italia keluar dari Yugoslavia. Albania juga berhasil dibersihkan dari sisa-sisa serdadu Italia yang pro-Mussolini.
Jerman semakin terdesak. Seluruh wilayah jajahannya telah berhasil di rebut dan dia kini sendirian, berada di tengah kepungan Soviet, Inggris, Amerika Serikat, dan Perancis yang sudah merdeka.
Tentara Soviet, Inggris, dan Amerika Serikat kemudian berlomba-lomba untuk mencapai ibukota Berlin terlebih dahulu, yang akhirnya dimenangkan oleh Uni Soviet memecahkan lewat pertempuran di Berlin. Ini adalah pertempuran dahsyat yang mengerikan. Jerman bertahan dengan sangat gagah, tetapi Soviet lebih baik lagi.


Seorang serdadu Soviet mengibarkan bendera Uni Soviet di gedung parlemen Jerman setelah jatuhnya ibukota Berlin, 1945

Pada 30 April 1945, Hitler benar-benar putus asa melihat bom-bom Soviet berjatuhan dan meledak di sekelilinginya, menghujani Berlin tanpa memberi ampun, hingga akhirnya Jerman pun menyerah kalah.


Jenazah Hitler dengan luka tembakan di dahi


Rakyat Berlin ketakutan. Maka hari itu juga, hanya ada dua pilihan yang bisa diambil Hitler, yaitu menyerah kalah dan dieksekusi musuh, atau tangannya sendirilah yang harus mengeksekusi dirinya. Akhirnya dia memilih jalan yang kedua, mengakhiri hidup di bunker bersama simpananyang dia nikahi sehari sebelumnya, Eva Braunn.

Eva Braunn
Seminggu kemudian, pada 7 Mei 1945, Jerman menyatakan menyerah pada Uni Soviet, setelah jenazah Hitler dan Braunn ditemukan. Maka hingga sekarang, setiap 8 Mei di Eropa diperingati sebagai Hari Kemenangan Eropa atau "Victory In Europe" (VE Day).
Kini Jepang benar-benar sendirian. Kaisar cemas, tetapi Jenderal Tojo tetap bertahan. Jepang harus mempertahankan wilayah yang begitu luas dengan persenjataan yang sudah tua dan rusak. Jenderal McArthur yang memiliki dendam kesumat pada Jepang, melancarkan strategi "lompat katak", yaitu strategi untuk menyerang langsung daratan Jepang.
Dia yakin, Jepang akan menyerah dengan sendirinya jika tanahnya dilumatkan. Pada Juni 1945, Amerika Serikat kehilangan 12.000 tentara selama pertempuran di Okinawa, sementara Jepang kehilangan 110.000. Truman tahu, bahwa pertempuran yang semakin lama dapat membuat semakin banyaknya warga sipil yang tewas. Namun alasan utamanya, dia tak ingin Soviet melibatkan diri lebih jauh dalam pertempurannya.
Di saat yang sama, Uni Soviet berhasil menduduki seluruh Manchuria, Mongolia, China Utara, dan Semenanjung Korea bagian utara yang sebelumnya dikuasai Jepang. Amerika Serikat telah menguasai Guam dan Saipan pada 10 Agustus 1944, dan kedua pulau ini cocok sebagai pangkalan udara untuk membombardir Jepang.
Pada 1945, Amerika Serikat menggempur Manila, ibukota Filipina untuk menguasainya kembali. Di sisi lain, Uni Soviet menyatakan perang terhadap Jepang dan menyerbu Manchuria. Situasi ini semakin menyudutkan Jepang. Dua negara raksasa menggempur satu negara kepulauan kecil yang bisa gempa kapan saja.
Di saat bersamaan, pada 2 Agustus 1945, Jerman menandatangani perjanjian damai dengan Sekutu. Mereka berkumpul di kota Potsdam, Jerman, dan perjanjian itu diberi nama "Konferensi Potsdam", yang berisi perjanjian antara Jerman dan Sekutu.
Hasilnya adalah :
1.      Jerman dibagi menjadi empat pendudukan, yakni Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis diJerman Barat, dan Uni Soviet di Jerman Timur
2.      Kota Berlin dibagi dua, Berlin Barat pimpinan Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis, dan Berlin Timur di bawah pimpinan Uni Soviet
3.      Kota Danzig dikembalikan pada Polandia
4.      Penjahat perang harus di hokum
5.      Jerman harus membayar ganti rugi perang


4 wilayah pembagian Jerman

Dua serangan yang mengubah pandangan dunia terjadi pada 6 Agustus 1945, ketika pesawat Amerika Serikat menjatuhkan bom atom atau nuklir di kota Hiroshima. Tiga hari kemudian, Nagasaki juga mengalami hal yang sama. Kedua bom ini telah menewaskan setidaknya 120.000 manusia di Jepang. Melihat keadaan seperti ini, Kaisar Hirohito segera mengambil tindakan dengan meminta angkatan perang Jepang untuk menyerah.
Akhirnya pada 14 Agustus, Jepang menyerah di Teluk Tokyo. Perang telah berakhir, tapi perang yang baru akan dimulai dari sekarang. Penandatanganan menyerah dilakukan di Kapal Induk Missouri di Teluk Tokyo pada 2 September 1945. Hasilnya adalah Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu, dan perjanjian ini diberi nama "Perjanjian San Fransisco".
Hasilnya adalah :
1.      Kepulauan Jepang diperintah oleh tentara pendudukan Amerika Serikat
2.      Daerah hasil ekspansi Jepang dikembalikan
3.      Penjahat perang di hokum
4.      Jepang harus membayar ganti rugi perang

Jepang menyerah di kapal induk USS Missouri, 1945

Pada 1947, setelah lengsernya kekuasaan Raja Victor Emmanuel III, Republik Italia harus menandatangani perjanjian damai dengan Sekutu. Mereka berkumpul di Paris, dan pertemuan itu diberi nama "Perdamaian Paris".
Hasilnya adalah :

1.      Semua jajahan Italia di Afrika Utara diambil Inggris
2.      Wilayah Italia diperkecil
3.      Italia harus membayar ganti rugi perang
4.      Abessynia dan Albania dimerdekakan kembali
5.       Trieste menjadi negara merdeka di bawah PBB

Perdamaian Paris, 1947

Perang Dunia II meski telah membawa kehancuran yang sangat parah sekali, juga membawa banyak sekali pengaruh pada masa depan. Banyak sekali dan tak terhitung. Tak akan diketahui bagaimana dunia jadinya, jika seandainya Adolf Hitler tidak memimpin Jerman. Tidak tahu juga jika seandainya Sekutu mengalami kekalahan. Tak ada yang mengira bagaimana jadinya dunia jika Uni Soviet, negara dengan angkatan darat terkuat di dunia, bersekutu dengan Jerman. Namun, beginilah kenyataannya.


Akibat yang dibawa Perang Dunia II adalah :
1.      Sektor-sektor ekonomi mengalami kehancuran
2.      Sarana dan prasarana kehidupan, seperti gedung, jembatan, jalan raya, dan perumahan rusak
3.      Amerika Serikat menjadi negara kreditor
4.      Banyaknya korban jiwa
5.      Amerika Serikat dan Uni Soviet menjadi dua negara adidaya
6.      Terjadi perebutan pengaruh antara Blok Barat yang pro-Amerika dengan Blok Timur yang pro-Uni Soviet ini melahirkan Amerika Serikat dengan NATO yang liberalis dan Uni Soviet dengan Pakta Warsawa yang komunis
7.      Tumbangnya imperialisme di Asia dan Afrika
8.      Munculnya negara-negara merdeka yang terlepas dari penjajahan bangsa Eropa
9.      Terbentuknya PBB
10.  Terbaginya Semenanjung Korea menjadi dua yang dipisahkan melalui garis 38 derajat, yaitu Korea Utara yang komunis dan Korea Selatan yang kapitalis
11.  Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet
C.     AKIBAT PERANG DUNIA 2
Perang Dunia II yang berlangsung antara tahun 1939 – 1945 menimbulkan akibat yang besar di bidang politik, ekonomi, sosial, dan kerohanian bagi negaranegara di dunia.



1.      Bidang Politik
Akibat yang muncul di bidang politik setelah Perang Dunia II berakhir sebagai berikut.
a)      Amerika Serikat dan Rusia (Uni Soviet) sebagai pemenang dalam Perang Dunia II tumbuh menjadi negara raksasa (adikuasa).
b)      Terjadinya perebutan pengaruh antara Amerika Serikat dan Uni Soviet yang menimbulkan Perang Dingin. Jika keduanya berimbang terjadi keseimbangan kekuatan (Balance of Power Policy), walaupun perdamaian diliputi ketakutan.
c)      Nasionalisme di Asia berkobar dan timbul negara-negara merdeka seperti Indonesia (17 Agustus 1945),Filipina (4 Juli 1946), India dan Pakistan Dominion (15 Agustus 1947) dan India merdeka penuh 26 Januari 1950, Birma (4 Januari 1948), dan Ceylon (dominion 4 Februari 1948).
d)      Munculnya politik mencari kawan atau aliansi yang dibentuk berdasarkan kepentingan keamanan bersama, misalnya NATO, METO, dan SEATO.
e)      Munculnya politik memecah belah negara, misalnya:
1)      Jerman dibagi menjadi dua negara, yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur.
2)       Korea dibagi menjadi dua negara, yaitu Korea Selatan dan Korea Utara.
3)      Indo-Cina dibagi menjadi tiga negara, yaitu Laos, Kamboja, dan Indo-Cina.
4)      India dibagi menjadi dua negara, yaitu India dan Pakistan.


2.      Bidang Ekonomi
Perang Dunia II menghancurkan perekonomian negara-negara di dunia kecuali Amerika Serikat. Amerika Serikat menjadi pusat kekayaan dan kreditur dari seluruh dunia. Untuk menanamkan pengaruhnya di negara-negara Eropa dan yang lain, Amerika Serikat melaksanakan program. Misalnya Truman Doctrine (1947), Marshall Plan (1947), Point Four Truman dan Colombo Plan. Program-program ini merupakan usaha untuk membendung berkembangnya komunisme.
3.      Bidang Sosial
Untuk membantu penduduk yang menderita akibat korban Perang Dunia II PBB membentuk UNRRA (United Nations Relief Rehabilitation Administration). Tugas UNRRA di antaranya sebagai berikut.
a)      Memberi makan kepada orang-orang yang terlantar.
b)      Mendirikan rumah sakit.
c)      Mengurus pengungsi dan menyatukan dengan keluarganya.
d)      Mengerjakan kembali tanah yang rusak.

4.      Bidang Kerohanian
Setiap manusia menginginkan perdamaian. Berbagai upaya dilakukan agar tercipta perdamaian dengan membentuk lembaga perdamaian. Penderitaan yang ditimbulkan akibat Perang Dunia II menyadarkan manusia akan akibat buruk perang. Penduduk dunia menyadari perlunya lembaga yang dapat menjaga perdamaian dunia setelah Liga Bangsa-Bangsa dibubarkan. Pada tanggal 24 Oktober 1945 didirikan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations Organization (UNO). Lembaga ini diharapkan dapat menjaga perdamaian dunia.

1.      Akhir Perang Dunia II:
a)      Sekutu mendaratkan pasukan di pantai Normandia, 6 juni 1944.
b)      Jerman menyerah kepada Sekutu, Mei 1955.
c)      Tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 Hiroshima dan Nagasaki dibom atom oleh Sekutu.
d)      14 agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.
Ø  Tanggal 17 juli-2 Agustus 1945 diadakan konferensi Postdam untuk mengakhiri perang, isinya:
a)      Jerman dibagi menjadi Jerman Barat dan Jerman Timur.
b)      Jerman harus membayar pampasan perang.
c)      Angkatan perang Jerman dikurangi.
d)      Partai Nazi dihapus.
e)      Penjahat perang akan dihukum.
Ø  Tanggal 8 september 1951 diadakan konferensi san franscisco, isinya:
a)      Jepang diperintah oleh tentara pendudukan Amerika Serikat.
b)      Jepang membayar pampasan perang.
c)      Daerah yang dikuasai jepang dikembalikan ke pemiliknya.
d)      Penjahat perang akan dihukum.







BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Terjadinya PD II secara tidak langsung berpengaruh terhadap kehidupan politik dan pergerakan kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1942 Jepang berhasil mengalahkan Belanda, maka posisi Belanda Indonesia diambil alih oleh Jepang. Artinya Indonesia mulai dijajah oleh Jepang. Masa pendudukan Jepang berjalan sekitar 3,5 tahun. Berbagai kebijakan Jepang di Indonesia diarahkan untuk memperkuat kekuatan militer. Selain itu untuk ikut mendukung kemenangannya dalam menghadapi Sekutu. Perang Dunia II juga berpengaruh bagi Indonesia dalam mencapai kemerdekaan. Setelah Jepang kalah menyerah kepada Sekutu tanggal 14 Agustus 1945, Indonesia dalam keadaan “vacuum of power” (kekosongan kekuasaan). Jepang sudah menyerah berarti tidak mempunyai hak memerintah Indonesia, sementara Sekutu, saat itu belum datang. Kondisi ini kemudian dimanfaatkan bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan.
B.     Saran
Alhamdulillah saya bisa menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua.
Kritik dan saran kami butuhkan demi perbaikan pembuatan makalah selanjutnya
C.     Lampiran
Pemandangan Rotterdam setelah dibombardir Jerman selama Kampanye Barat pada bulan Mei 1940. Rotterdam, Belanda, Mei 1940.

Pengeboman di kota hirosima dan nagasaki pada tanggal 6 dan 9 agustus 1945
Kendaraan perang yang digunakan pada perang dunia 2

.






DAFTAR PUSTAKA


Komentar

Postingan Populer